Gunung Muria, sebuah lokasi yang terletak di utara Kota Kudus, Jawa Tengah, bukan hanya dikenal sebagai tempat yang indah, tetapi juga sebagai tempat yang kaya akan sejarah dan kebudayaan. Salah satu keindahan yang paling menonjol di Gunung Muria adalah Masjid Sunan Muria, sebuah masjid yang dibangun oleh salah satu wali sanga, Raden Umar Said, yang lebih dikenal dengan nama Sunan Muria. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Masjid Sunan Muria yang patut diketahui.
- Lokasi dan Sejarah Masjid Sunan Muria
Masjid Sunan Muria terletak di Desa Colo, Kecamatan Gawe, Kudus, sekitar 18 kilometer di sebelah utara Kota Kudus. Lokasinya yang berada di puncak Gunung Muria dengan ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut membuatnya menjadi salah satu masjid tertinggi di Jawa Tengah. Masjid ini dibangun pada abad ke-15 hingga abad ke-16 Masehi, sebuah masa yang sangat bersejarah bagi penyebaran agama Muslim di Jawa.
- Keunikan Arsitektur Masjid Sunan Muria
Keunikan arsitektur Masjid Sunan Muria tidak hanya terletak pada lokasinya yang strategis, tetapi juga pada desain bangunannya. Masjid ini memiliki peninggalan asli Sunan Muria seperti mihrab (tempat imam) dan umpak batu (tempat penyangga tiang masjid) yang masih asli. Keunikan lainnya adalah tempat pengimaman masjid tersebut bentuknya menjorok ke dalam bukan ke luar, yang konon memberikan pesan bahwa umatnya Sunan Muria diharapkan mementingkan keakhiratan daripada duniawi.
- Peninggalan Sunan Muria
Selain masjidnya, Sunan Muria juga meninggalkan banyak peninggalan lainnya yang masih berdiri hingga saat ini. Salah satu contoh adalah beduk yang tersimpan di masjid tersebut, yang terbuat dari kayu dan terdapat ukiran. Beduk ini merupakan simbol kekuatan dan kesaktian Sunan Muria dalam menyebarkan agama Muslim dengan jalan damai. Selain itu, makam Sunan Muria juga terletak di dekat masjid, yang merupakan tempat ziarah yang populer bagi para pengunjung. Makam ini juga menempatkan makam putrinya, Raden Ayu Nasiki, dan putra Sunan Muria, Panembahan Pengulu Jogodipo.
- Jejak Penyebaran Muslim di Jawa
Sunan Muria dikenal sebagai sosok yang sederhana dan tidak suka kemewahan serta popularitas. Ia memilih untuk hidup dan berdakwah di puncak Gunung Muria, sebuah keputusan yang tidak mudah pada masa itu. Pertama kali Sunan Muria membangun masjidnya dengan kayu dan beratap dedaunan. Ketika masjid ini mendapatkan pujian dari Sunan Kudus, karena terlihat bersinar bangunan masjidnya, akhirnya Sunan Muria membakarnya. Hal ini membuktikan kesederhanaan Sunan Muria yang tidak suka dengan pujian, namun usai dibakar, ia membangun kembali masjid tersebut dengan bangunan dan atap yang sederhana.
- Mengunjungi Masjid Sunan Muria
Mengunjungi Masjid Sunan Muria bukan hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menikmati keindahan arsitektur dan kebudayaan Jawa. Dengan demikian, jamaah dapat merasakan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT sambil menikmati keindahan Jawa Tengah. Setiap peninggalan Sunan Muria memiliki kisah dan makna yang unik, membuatnya patut diketahui dan dihargai.
Dalam menjelajah keindahan Masjid Sunan Muria, jamaah dapat memulai perjalanan di Desa Colo dengan mengunjungi masjid yang megah. Kemudian, jamaah dapat melanjutkan perjalanan untuk menikmati benda-benda tradisional seperti beduk yang asli. Selanjutnya, jamaah dapat mengunjungi makam Sunan Muria dan putrinya untuk merasakan keindahan arsitektur dan kebudayaan Jawa.
Dengan demikian, jamaah dapat menikmati keindahan Masjid Sunan Muria sambil melakukan ibadah. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam menjelajah keindahan Masjid Sunan Muria.
www.hamdalahkubahkreasindo.com