Pena Nusantara memiliki jejak peradaban tulis yang kaya dan memukau, mencerminkan kemajuan dan evolusi intelektual masyarakat Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, peranan pena dalam membentuk sejarah dan budaya Nusantara menjadi tak tergantikan. Artikel ini akan menjelajahi jejak peradaban tulis melalui lensa Pena Nusantara.
1. Pena Pertama di Nusantara
Sejarah pena di Indonesia dimulai seiring masuknya agama Islam pada abad ke-7 M. Pada masa ini, penulisan menggunakan tulisan Arab dan pegon (aksara Jawa yang dipengaruhi Arab) mulai berkembang, membawa pula perkembangan literasi dan pena di Nusantara.
2. Kerajaan-Kerajaan dan Pusat Pendidikan
Kerajaan-kerajaan seperti Majapahit dan Sriwijaya menjadi pusat-pusat kebudayaan dan pendidikan di Nusantara. Para cendekiawan di kerajaan-kerajaan ini banyak menggunakan pena untuk mencatat sejarah, agama, dan ilmu pengetahuan pada manuskrip-manuskrip yang kini menjadi peninggalan berharga.
3. Naskah-Naskah Klasik dan Sastra
Pena Nusantara terus berkembang melalui penulisan naskah-naskah klasik seperti “Negarakertagama” yang merupakan hasil karya Mpu Prapanca pada abad ke-14. Sastra Nusantara juga mulai berkembang, dengan penggunaan pena untuk menciptakan karya sastra yang indah dan menggambarkan kehidupan masyarakat pada zamannya.
4. Pena di Masa Penjajahan Belanda
Kedatangan bangsa Belanda membawa perubahan signifikan dalam sejarah pena di Nusantara. Pena digunakan sebagai alat perlawanan melalui tulisan-tulisan kebebasan dan keadilan. Tokoh-tokoh seperti Kartini menggunakan pena untuk menyuarakan hak-hak perempuan dan pendidikan.
5. Pers dan Pena dalam Perjuangan Kemerdekaan
Pada masa perjuangan kemerdekaan, pers dan pena menjadi senjata ampuh dalam menyebarkan semangat perjuangan. Banyak surat kabar dan majalah yang muncul, seperti “Merdeka” dan “Pembrita Betawi,” yang menjadi medium penyampaian aspirasi dan keberanian rakyat Nusantara. Sumber titik2
6. Era Modern dan Pena Digital
Dengan masuknya era modern, pena terus bertransformasi. Media cetak yang semakin canggih dan kemudahan akses digital telah membawa pena Nusantara ke ranah global. Penulis dapat lebih mudah menyuarakan pemikiran mereka kepada dunia melalui berbagai platform digital.
7. Pena sebagai Perekat Identitas Budaya
Pena tidak hanya mencatat sejarah, tetapi juga menjadi perekat identitas budaya. Penulis-penulis Nusantara menggunakan pena untuk merawat dan menyebarkan kekayaan budaya melalui puisi, cerita rakyat, dan karya sastra lainnya.
Penutup: Melanjutkan Jejak Peradaban Tulis
Sejarah pena Nusantara adalah kisah perjalanan panjang yang membentuk dan menggambarkan peradaban tulis di Indonesia. Dari manuskrip klasik hingga tulisan digital modern, pena terus menjadi penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya, pena Nusantara terus menyibakkan Indonesia melalui jejak peradaban tulisnya.